ITIL Guiding Principal

ITIL Guiding Principle adalah rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai panduan bagi organisasi dalam pengelolaan layanan di semua situasi dan kondisi, termasuk jika ada perubahan tujuan, strategi atau struktur organisasi. Karena, Guding Principle bersifat universal dan berlaku dalam jangka panjang.

Sehingga, organisasi yang akan menerapkan ITIL, dan biasanya tidak tahu harus mulai dari mana, sebaiknya membaca dan memahami ITIL Guiding Principle berikut ini.

1.Focus on Value

Semua yang dilakukan organisasi, termasuk pengelolaan layanan dan IT, harus diselaraskan dengan value atau nilai bagi para stakeholder. Contohnya adalah, bagaimana implementasi ITIL mampu meningkatkan pengalaman pengguna dan customer saat menggunakan layanan IT.

2.Start where you are

Tidak perlu memulai implementasi ITIL dari Nol. Proses dan cara kerja yang sekarang berjalan bisa menjadi awal dari implementasi ITIL dan diperbaiki atau dikembangkan sesuai dengan praktik-praktik yang bisa di jadikan referensi dalam ITIL, termasuk sumber daya manusia untuk menciptakan outcome dari implementasi framework ini.

3.Progress iteratively with feedback

Jangan melakukan implementasi seluruh praktik dalam ITIL sekaligus, mulailah dengan praktik-praktik yang memberikan dampak yang signifikan, lalu lakukan bertahap. Kelompokan praktik-praktik yang memiliki keterhubungan yang erat, sehingga lebih mudah mengimplementasikannya.

4.Collaborate and promote visibility

Bekerjasama dengan semua unit, dan fokus pada beberapa praktik yang bisa meningkatkan komitmen dari stakeholder. Pastikan obyektif implementasi jelas, jangan ada agenda terselubung dalam implementasi ITIL.

5.Think and work holistically

Tidak akan berhasil, jika layanan dan semua elemen pendukungnya berkerja sendiri-sendiri, karena layanan dan semua elemen pendukungnya harus bekerja bersama-sama untuk mencapai obyektif dan outcome yang ingin dicapai. Hasil dari implementasi harus dirasakan baik customer internal maupun eksternal, oleh karena itu harus dipastikan semua elemen secara dinamis terintegrasi, seperti teknologi, organisasi, sdm, praktik, partner, kesepakatan kerjasama, dan semua harus terkordinir sehingga mampu memberikan value atau value bagi stakeholder.

6.Keep it simple and practical

Jika proses, layanan, aktivitas atau ukuran yang digunakan gagal memberikan hasil, maka jangan digunakan lagi dan tinggalkan. Dalam penyusunan prosedur, pastikan aktivitas atau langkah-langkahnya minimal

7.Optimize and automate

Semua sumber daya, terutama SDM sebaiknya menggunakan cara-cara yang bisa memberikan dampak yang maksimal terhadap pencapaian outcome. Hilangkah tahapan yang tidak memberikan dampak, gunakan teknologi untuk otomasi dan optimasi praktik yang dijalankan, intervensi terhadap proses hanya boleh dilakukan jika ada kontribusi terhadap hasil yang dicapai.