Peran dan Dampak Profil Risiko Organisasi terhadap I&T Governance dalam Era Teknologi

Dalam era teknologi informasi yang semakin maju, organisasi dihadapkan pada berbagai risiko yang berkaitan dengan penggunaan dan penerapan teknologi. Profil risiko organisasi mencerminkan jenis risiko terkait TI yang saat ini dihadapi oleh perusahaan, serta menunjukkan area risiko mana yang melebihi batas risiko yang ditetapkan. Profil risiko ini memiliki dampak yang signifikan terhadap bentuk dari I&T Governance sebuah organisasi. Mari kita eksplorasi setiap kategori risiko yang ada dan bagaimana mereka mempengaruhi sistem I&T Governance.

1. Pengambilan Keputusan Investasi TI, Definisi Portofolio, dan Pemeliharaan

Risiko pada kategori ini berkaitan dengan pengambilan keputusan investasi TI yang tidak tepat, definisi portofolio TI yang kurang efisien, dan pemeliharaan yang tidak optimal. Hal ini dapat mempengaruhi tata kelola TI organisasi, menyebabkan anggaran yang tidak efektif, dan mengurangi nilai dari investasi TI.

2. Manajemen Siklus Hidup Program dan Proyek TI

Risiko dalam kategori ini berkaitan dengan kurangnya pengelolaan siklus hidup program dan proyek TI dengan baik. Ketidakmampuan dalam mengelola proyek TI dapat mengakibatkan penundaan dan biaya yang tidak terkontrol, sehingga mempengaruhi kualitas dan keberhasilan implementasi TI.

3. Pengawasan dan Pengendalian Biaya TI

Risiko pada kategori ini terkait dengan kekurangmampuan dalam mengawasi dan mengendalikan biaya TI dengan efektif. Kurangnya pengawasan terhadap anggaran TI dapat mengakibatkan pemborosan dan penyalahgunaan sumber daya, serta menghambat pencapaian tujuan organisasi.

4. Keahlian, Keterampilan, dan Perilaku TI

Risiko ini terkait dengan kurangnya keahlian, keterampilan, dan perilaku positif dari tim TI. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas layanan TI, keselarasan strategi TI dengan bisnis, dan efisiensi operasional TI

.5. Arsitektur Perusahaan/TI

Risiko pada kategori ini berkaitan dengan ketidaksesuaian antara arsitektur perusahaan dengan arsitektur TI. Kurangnya keselarasan ini dapat menyebabkan gangguan operasional, ketidakmampuan dalam mendukung inovasi, dan kurangnya adaptasi terhadap perubahan bisnis.

6. Insiden Infrastruktur Operasional TI

Risiko ini mencakup gangguan pada infrastruktur operasional TI, seperti kegagalan sistem dan jaringan, serta masalah dalam manajemen daya dan pendingin. Insiden semacam ini dapat menyebabkan downtime yang merugikan dan menyebabkan ketidakstabilan dalam pelayanan TI.

7. Tindakan Tanpa Otorisasi

Risiko terkait tindakan tanpa otorisasi melibatkan akses tidak sah ke sistem dan data TI. Kurangnya pengamanan dan kontrol akses dapat membuka peluang untuk penyalahgunaan dan pencurian data.

8. Masalah Penerimaan/Penggunaan Perangkat Lunak

Risiko ini terkait dengan masalah penerimaan dan penggunaan perangkat lunak di lingkungan kerja. Penggunaan perangkat lunak yang tidak efektif dapat mengurangi produktivitas dan mengganggu kelancaran operasi.

9. Insiden Perangkat Keras

Risiko insiden perangkat keras mencakup masalah pada perangkat keras, seperti kegagalan perangkat keras dan kerusakan fisik. Insiden semacam ini dapat menyebabkan downtime yang merugikan dan mengganggu kelancaran proses bisnis.

10. Kegagalan Perangkat Lunak

Risiko kegagalan perangkat lunak berkaitan dengan masalah pada sistem operasi dan aplikasi perangkat lunak. Kegagalan semacam ini dapat mengganggu layanan dan menyebabkan kerugian bagi organisasi.

11. Serangan secara Logik (Hacking, Malware, dll.)

Risiko ini terkait dengan ancaman keamanan siber, seperti serangan hacking dan malware. Ketidakmampuan dalam melindungi sistem dari serangan logika dapat menyebabkan kerugian data dan kerusakan reputasi perusahaan.

12. Insiden Pihak Ketiga/Supplier

Risiko pada kategori ini berkaitan dengan masalah yang disebabkan oleh pihak ketiga atau supplier, seperti kebocoran data oleh vendor eksternal. Pengawasan dan pengendalian yang lemah dapat menyebabkan kerentanan terhadap risiko ini.

13. Ketidakpatuhan

Risiko ketidakpatuhan terkait dengan kurangnya kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku. Ketiadaan kepatuhan dapat menyebabkan sanksi hukum dan kerugian reputasi bagi perusahaan.Setiap kategori risiko di atas memiliki dampak yang unik pada I&T Governance sebuah organisasi. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko ini dengan baik. Dengan menerapkan praktik tata kelola TI yang tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko, meningkatkan efisiensi, dan mencapai keunggulan kompetitif dalam menghadapi era digital yang penuh tantangan dan peluang.


Referensi: COBIT® 2019 Framework: Introduction and Methodology, ISBN 978-1-60420-763-7